gazeboemylia.blogspot.com
Dua kata yang sangat kontras perbedaannya.  Terkadang aku merasa lelah dengan semua ini aku lelah pada kewajiban dan tugas-tugas yang di hidangkan sekolah, tapi dari lelah itu beruntungnya aku masih bisa berfikir, aku masih bisa mengingat dan merasakan. 
Berfikir bahwa hanya pada kesempatan inilah aku merasakan betapa menyenangkannya di buat sibuk oleh tugas-tugas, mengingat betapa kerasnya usaha ayah dan ibu untuk dapat mempertahankan aku, agar aku masih terus mencicipi rasa stress karena bersekolah dan aku masih bisa merasakan betapa beruntungnya aku dibanding mereka yang bermimpi untuk memakai seragam putih abu-abu. Mereka yang meneteskan peluh dan air mata saat mengingat tentang mimpi-mimpi di bangku sekolah.

Sempat aku berpikir, apakah mereka yang  tertidur dan tertawa dengan uang papa mama mereka juga berfikir apa yang aku fikirkan? mengingat apa yang aku ingat? atau bahkan mereka telah merasakan apa yang aku rasakan?
seandainya sahabat engkau membuka hati. Masih banyak teman disana yang harus berjuang bertahan hidup, yang harus terus tersenyum dalam mimpi kosong yang mengiris.
Lalu terkadang aku pun berpikir tentang cinta. yahh tentang cinta yang layaknya di rasakan oleh remaja jaman sekarang. Aku memang pernah mengerti apa itu arti cinta. Kau tau apa itu cinta? aku rasa memang benar cinta itu bahagia, bahagia saat keduanya saling mengerti dan memahami. Jangan bilang aku tak bisa bertahan dalam perbedaan. Karena justru dulu aku pernah mengerti cinta karena adanya perbedaan dan indahnya masih menjadi sesuatu yang terus membayangiku, tapi saat permasalahan mulai datang dan rasa sulit menghampiri perlahan akhirnya rantai cinta itu terputus. Sempat ingin aku tetap mempertahankannya tapi sudahlah. Aku tak akan mungkin bertahan jika hanya aku yang berpegang, tapi kenangan-kenangan indah itu masih terus menghantuiku. Sampai pada akhirnya hanya ada satu-satunya jalan yang harus dipilih. Yaitu melupakan segalanya.
Tapi memang dasar memori remaja tak akan benar-benar bisa melupakan semua hingga bersih tapi inilah aku yang sekarang. Dulu kau pernah menjadi tulisan merah mudaku tapi sekarang aku harus mencari yang lain, bukan sebagai pelarian melainkan sebagai semangat yang baru.
Berbulan-bulan lamanya aku tak pernah lagi merasakan cakrawala imaji. Membuat pelangi-pelangi dengan penaku. Tapi sekarang aku akan beranjak.
Aku sudah bangkit mejadi apa yang aku inginkan. Memeluk kembali mimpi-mimpiku yang dulu sempat terbengkalai dan teman-teman yang selalu ada disampingku 64, kuda, koster, bulan, kasafa, Ayrin dan teman-teman masa depanku. Mereka adalah sahabat dalam hati. Jikalau seandainya aku tak lagi berbicara pada kalian, tulisan - tulisan inilah yang menjadi wakilku. Pelangi yang ku buat dengan pena-pena warnanya terlukis dari senyum-senyum kalian. Teruslah berwarna agar pelangiku tak akan redup.
Pada akhirnya aku tersadar bahwa banyak orang yang berdiri disampingku. Untuk menemani kisah hidupku yang tak tau kapan akan berakhir 
dan ada satu lagi yang berada dibelakangku menuntunku dengan doanya mendorongku dengan semangat dan harapan-harapannya dan memberiku kasih yang tak pernah bisa aku temui duplikatnya selain mereka. Ialah orang tuaku
terima kasih ayah
terima kasih ibu
teringat kala keringatmu itu  kau perjuangkan untukku maka barlah tiap 1 pengetahuan kecil yang kuperoleh itu adalah pahalamu karena aku tidak ingin menjadi seorang yang tak berarti untuk hidup kalian. Biarkan tiap ilmu dan perbuatan baik yang selalu ku usahakan menjadi amalia bagi kalian. Meskipun dulu aku pernah menjadi putri kecil kalian yang selalu ngkau menjakan, maka inilah waktunya aku menjadi putri yang akan menjadi pelitamu saat ngkau merasa gelap dan menjadi tongkat pemopohmu saat kau tak bisa lagi berjalan gagah menjalani setapak hidup yang selalu bergelombang.
Aku ingin mempunyai arti. 


                                                                                                        Ay

0 Responses

Posting Komentar