Pernah mengerti cinta?
Pernah merasakan cinta?
Satu kata yang tak akan pernah musnah dalam
dunia ini
That’s Love!
Saat orang bercerita dengan bungahnya tentang
cinta, seolah-olah kita percaya bahwa cinta itu menyenangkan
Berwarna
Indah
Dan tersenyum.
Tapi disisi lain banyak pula yang mengadu bahwa
perempuan-perempuan itu menangis karena cinta. Lalu cinta yang mana yang
disebutkan?
Menyakitkan dan tersakiti , perempuan itu telah
menjadi korban cinta.
Jujur aku pernah menyakiti, tapi lambat laun
aku mencoba merubah hal seperti itu. Aku juga pernah di sakiti. Tapi aku tetap
berusaha tegar. Meskipun aku pernah
menyebutnya cinta
Tapi itu hanya sesaat.
Jika sekarang aku masih menyebutnya cinta?
Bukankah cinta tidak hidup di masa lalu?
Cinta itu datang dari masa kemarin dan bahagia di masa depan. Dimana kemarin itu
adalah hari yang tak jauh dari yang
pernah kita lalui namun bukan dari masalalu. Dan masa depan itu adalah hari
esok saat saling membuat tersenyum dan menjalani hari bersama.
Saudariku bukalah mata hatimu yang indahnya
seperti permata.
Usaplah air matamu
Mungkin aku tak pernah bisa memberi senyum di
depan kilau matamu
Tapi aku sanggup menyapu air matamu dengan sapu
tangan yang tersulam benang” pena.
Kau tak harus tersakiti karena cinta yang kau
maksud, kau layak bahagia untuk menerima cinta yang lain. Kau adalah dirimu
yang berharga dengan cintamu yang tulus itu.
Meskipun kelak kau tidak bisa melupakannya
Setidaknya berusahalah untuk membahagiakan
dirimu.
Senyummu terlalu berharga untuk dihujani air
mata pengorbanan.
Seandainya kau tau.
Siapapun kita, dimanapun kita beranjak, dari
rahim siapakah kita dilahirkan. Kita adalah orang yang istimewa. Kita perempuan,
mampu memberi cinta yang luar biasa melebihi cinta para adam yang selalu di
puitiskan dengan indah oleh saudari-saudari pujangga kita.
Cinta kita terlalu mulia untuk para adam yang
membuat mendung dalam hatimu.
Cinta kita hanya layak diperjuangkan untuk para adam yang mengerti cinta dan menghargai
kita yang membalas cintanya.
Tersenyumlah saudari.
Kau tak perlu lagi meredam amarahmu karena
sakit hati pada cintamu.
Kau cukup untuk menjadi perempuan yang ahli
ikhlas.
Ikhlaskan hatimu untuk kebahagiaan.
Karena Tuhan telah menjanjikan
“orang yang baik , hanya untuk yang baik pula”
-Ay
Posting Komentar