gazeboemylia.blogspot.com
Happy Birthday
Happy Born day
Happy Milad
dan serangkaian kata lain yang kau dengar adalah doamu
doa dan ungkapan bahagia karena kau telah dilahirkan
berbarislah bersama gugusan prajurit hidup yang pantang menyerah
jadilah srikandi dalam tiap masalah yang kau hadapi
jangan pernah jadikan mereka yang mencibirmu sebagai kelemahanmu
jangan anggap mereka yang membencimu sebagai musuhmu
hiduplah tanpa kelemahan meski kau tau kau punya kelemahan
berjalanlah dengan damai meski kau tau ada orang yang membencimu
tersenyumlah pada mereka yang berusaha membuatmu tersenyum
berbahagialah sahabat karena tepat hari ini
17 tahun silam kau telah dilahirkan
sekarang ciptakan dirimu yang baru
tataplah masa depanmu
dan persiapkanlah iman dan keyakinanmu sebagai bekal perjalananmu
buatlah papa mamamu bahagia karena telah memilikimu
17 tahun kau telah beranjak dewasa
dewasalah seperti mawar yang mekar tapi tak meninggalkan duri
jadilah dirimu sendiri
tapi sebelum itu
berusahalah menjadi pribadi yang indah
indahkan hatimu dengan untaian mutiara tasbih
indahkan lakumu bak norma yang di ayatkan
indahkan fikirmu layaknya ilmu yang tak ternilai harganya
indahkan sahabat
buatlah semuanya indah
karena kau adalah perhiasan dunia




                                                                                               Ay
gazeboemylia.blogspot.com

 Seperti pelangi, berbeda itu indah. Saat orang lain berkata jangan dia! “kenapa?” karena dia tak sama denganmu. Apa itu menjadi alasan?

“Just gonna stand there watch me burn lets all right because I Love the way you lie..~
Sekitar jam 8 malam nada panggilan masuk Hpku bunyi,
“Bayu Calling”
Ternyata itu telpon darimu. Dengan sedikit malas aku mengangkat telponmu “Hallo Assalamualaikum” opps aku keceplosan lagi, karena terbiasa ngucapin salam tiap angkat telpon aku lupa kalo kamu non Muslim.
Ya kamu dan aku bersebrang keyakinan. Samawi dan Duniawi. Tapi entah aku merasa nyaman berteman dengan mu.
“malem” ucap mu diseberang sambil sedikit nada nyengir khas dirimu
“malem juga”
Dalam pikirku astaga, baru kali ini aku ngucapin salam resmi “malam” dan bukan “Assalamualaikum” tapi tak apalah anggap aja nuansa baru. Sedikit lama aku ngobrol ama dia tapi karena posisi itu ngantuk berat terpaksa harus ku tutup. Niatku pengen banget ngelanjutin tidur tapi ternyata nggak bisa merem lagi, 2 temenku yang lain uda pada traveling mimpi malem itu, maklum sih hari-hari terakhir aku PSG diluar kota sangat menguras tenaga dan mental kami sebagai ABG (anak baru gede).  Waktu aku tengok keluar kamar kost eh ternyata ada si Tata ngobrol-ngobrol ama tetangga sebelah. Sebenernya aku takut ganggu sih, tapi gakpapalah lagian kalo Cuma berdua kan dilarang agama seharusnya hahaha..
“gabisa tidur lg”
Aku kirimkan pesan singkat itu ke kamu dan mungkin saking pekanya kamu berpikir mungkin itu gara-gara telpon tadi, yah aku jawab nggak. Entah sih itu jawaban benar atau salah. Tapi bagiku tidur lagi atau nggak ya gak masalah toh aku uda kenyang tidur.
Semakin dekat kamu dan aku, bercanda lewat pesan menurutku itu alternatif anak muda jaman sekarang. Tersenyum dan tertawa sendiri seperti orang gila kalo sms-an sama kamu.
Dering telpon yang kedua dari kamu aku angkat dengan suka rela. Kita banyak ngobrol disana. Bahkan istimewanya ada beberapa lagu yang kamu nyanyikan dengan  gitar langsung ke aku. Seneng juga sih waktu itu.
Nggak hanya sewaktu PSG saja kita saling kontak, selepas pulangpun kau masih menghubungiku. Menjadi teman untukku. Saling berbagi cerita dan kisah.

v  

“what non Muslim? Serius?”
“iya, kenapa?”
“sebaiknya dipikir ulang deh. dia kan beda agama. Takutnya nanti...”
“emangnya aku mau nikah apa”
 “its okay.”


nggak ada alasan yang pasti untuk berteman. Kalopun kita beda iya memang kita beda. Tapi kita sama-sama manusia kok. Dia bernafas aku juga bernafas. Apa salahnya? Kadang ada hal lain yang membuat perbedaan kita nggak jadi masalah. Saat kita saling menyemangati dan saling membuat tersenyum.
Dan  Itu indah



Ay

gazeboemylia.blogspot.com
Dua kata yang sangat kontras perbedaannya.  Terkadang aku merasa lelah dengan semua ini aku lelah pada kewajiban dan tugas-tugas yang di hidangkan sekolah, tapi dari lelah itu beruntungnya aku masih bisa berfikir, aku masih bisa mengingat dan merasakan. 
Berfikir bahwa hanya pada kesempatan inilah aku merasakan betapa menyenangkannya di buat sibuk oleh tugas-tugas, mengingat betapa kerasnya usaha ayah dan ibu untuk dapat mempertahankan aku, agar aku masih terus mencicipi rasa stress karena bersekolah dan aku masih bisa merasakan betapa beruntungnya aku dibanding mereka yang bermimpi untuk memakai seragam putih abu-abu. Mereka yang meneteskan peluh dan air mata saat mengingat tentang mimpi-mimpi di bangku sekolah.

Sempat aku berpikir, apakah mereka yang  tertidur dan tertawa dengan uang papa mama mereka juga berfikir apa yang aku fikirkan? mengingat apa yang aku ingat? atau bahkan mereka telah merasakan apa yang aku rasakan?
seandainya sahabat engkau membuka hati. Masih banyak teman disana yang harus berjuang bertahan hidup, yang harus terus tersenyum dalam mimpi kosong yang mengiris.
Lalu terkadang aku pun berpikir tentang cinta. yahh tentang cinta yang layaknya di rasakan oleh remaja jaman sekarang. Aku memang pernah mengerti apa itu arti cinta. Kau tau apa itu cinta? aku rasa memang benar cinta itu bahagia, bahagia saat keduanya saling mengerti dan memahami. Jangan bilang aku tak bisa bertahan dalam perbedaan. Karena justru dulu aku pernah mengerti cinta karena adanya perbedaan dan indahnya masih menjadi sesuatu yang terus membayangiku, tapi saat permasalahan mulai datang dan rasa sulit menghampiri perlahan akhirnya rantai cinta itu terputus. Sempat ingin aku tetap mempertahankannya tapi sudahlah. Aku tak akan mungkin bertahan jika hanya aku yang berpegang, tapi kenangan-kenangan indah itu masih terus menghantuiku. Sampai pada akhirnya hanya ada satu-satunya jalan yang harus dipilih. Yaitu melupakan segalanya.
Tapi memang dasar memori remaja tak akan benar-benar bisa melupakan semua hingga bersih tapi inilah aku yang sekarang. Dulu kau pernah menjadi tulisan merah mudaku tapi sekarang aku harus mencari yang lain, bukan sebagai pelarian melainkan sebagai semangat yang baru.
Berbulan-bulan lamanya aku tak pernah lagi merasakan cakrawala imaji. Membuat pelangi-pelangi dengan penaku. Tapi sekarang aku akan beranjak.
Aku sudah bangkit mejadi apa yang aku inginkan. Memeluk kembali mimpi-mimpiku yang dulu sempat terbengkalai dan teman-teman yang selalu ada disampingku 64, kuda, koster, bulan, kasafa, Ayrin dan teman-teman masa depanku. Mereka adalah sahabat dalam hati. Jikalau seandainya aku tak lagi berbicara pada kalian, tulisan - tulisan inilah yang menjadi wakilku. Pelangi yang ku buat dengan pena-pena warnanya terlukis dari senyum-senyum kalian. Teruslah berwarna agar pelangiku tak akan redup.
Pada akhirnya aku tersadar bahwa banyak orang yang berdiri disampingku. Untuk menemani kisah hidupku yang tak tau kapan akan berakhir 
dan ada satu lagi yang berada dibelakangku menuntunku dengan doanya mendorongku dengan semangat dan harapan-harapannya dan memberiku kasih yang tak pernah bisa aku temui duplikatnya selain mereka. Ialah orang tuaku
terima kasih ayah
terima kasih ibu
teringat kala keringatmu itu  kau perjuangkan untukku maka barlah tiap 1 pengetahuan kecil yang kuperoleh itu adalah pahalamu karena aku tidak ingin menjadi seorang yang tak berarti untuk hidup kalian. Biarkan tiap ilmu dan perbuatan baik yang selalu ku usahakan menjadi amalia bagi kalian. Meskipun dulu aku pernah menjadi putri kecil kalian yang selalu ngkau menjakan, maka inilah waktunya aku menjadi putri yang akan menjadi pelitamu saat ngkau merasa gelap dan menjadi tongkat pemopohmu saat kau tak bisa lagi berjalan gagah menjalani setapak hidup yang selalu bergelombang.
Aku ingin mempunyai arti. 


                                                                                                        Ay

gazeboemylia.blogspot.com
Hujan yang turun di langit tak bermentari, menambah dingin udara yang menusuk rusuk. Dalam kesendirianku terpaku menatap rintik hujan yang turun.
Katakanlah hujan “bahwa Tuhan tak pernah membiarkanku sendiri” aku ingin mendengar itu bersama derasmu tapi hanya suara derai air yang jatuh di atas langit.
 34 hari terlewat sudah aku bersedih, sedih karena malaikat dari Tuhan Ia ambil kembali. 34 hari sudah mama pergi meninggalkanku. Meninggalkan puterinya di dunia ini sendiri.
“Mama. Seandainya hujan ini adalah air mataku, aku akan biarkan hujan tak akan pernah turun untuk menangisi perpisahan denganmu”
“Seandainya bintang itu adalah dirimu yang jauh disana, tak akan aku biarkan ia bersinar di atas langit, namun cukup bersinar saja di samping hatiku”
“Seandainya Angin yang berhembus adalah belaian kasihmu, tak akan kurelakan angin berlalu begitu saja”
Tapi mungkin Tuhan tak mengizinkan bumi-Nya kering karena hujan yang tak kunjung turun.
Dan tuhan juga tak akan membiarkan manusia-Nya gelap dalam malam tanpa bintang-Nya.
Dan angin sendiri tak kuasa membantah perintah Penciptanya untuk terus berhembus.
Lalu apa yang harus aku lakukan mama?
Apakah Tuhan memberi rencana yang indah dibalik perpisahan ini? 34 hari mama pergi. 34 hari hujan selalu turun dalam hatiku. 34 hari pula aku sudah harus hidup tanpamu.
“Mama bisakah walau tanpa melihatmu kau tetap melihatku?”
“Mama bisakah tanpa pelukmu, kau bisa memelukku dalam mimpi?”
“Mama bisakah tanpa senyumku, doa yang selalu ku kirim menjadi senyummu?”
“Mama aku masih mencintaimu, tak peduli 34 hari sudah atau bahkan 34 abad telah berlalu. Cinta dan doa ini tak akan putus untukmu. Tak akan lapuk meski mentari bersinar bagai di atas kepala, tak akan luntur walaupun hujan telah menjadikan danau dan tak akan musnah sampai jasadku tersenyum menyusul ke tempatmu”.



~Ay